BAHAYA DIABETES
Saat ini penelitian epidemiologi menunjukkan adanya
kecenderungan peingkatan angka insidensi dan prevalensi diabetes di seluruh
dunia. WHO memperediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus di Indonesia 8,4 juta di tahun 2000
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030 (Konsensus pegelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 tahun 2015).
Diabetes berasal dari istilah Yunani yaitu artinya pancuran
atau curahan, sedangkan mellitus artinya
gula atau madu. Dengan demikian secara bahasa, diabetes melitus adalah curahan
cairan dari tubuh yang banyak mengandung gula, yang dimaksud dalam hal ini
adalah air kencing. Dengan demikian definisi diabetes secara umum adalah suatu
keadaan yaki tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau
tubuh tidak dapat memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan.
Tanda dan gejala
- Banyak kencing (poliurea)Oleh karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing.
- Banyak minum (polidipsia)
- Banyak makan (polifagia)
- Penurunan berat badan dan rasa lemahHal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup sumber tenaga diambil dari cadangan lain, yaitu sel lemak dan otot akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga menjadi kurus.
- Keluhan lain: gangguan saraf tepi/kesemutan, gangguan penglihatan, gatal/bisul, gangguan ereksi
Penyakit ini kerap mengundang bahkan menjadi jembatan dari
datangnya beberapa penyakit baru (komplikasi) misal:
- Mata: katarak dan retinopati diabetik
- Ginjal: gagal ginjal, glumerulosklerosis intrakapiler, infeksi
- Saraf: neuropati perifer, neuropati kranial, neuropati otonom
- Kulit: dermopati diabetik, kandidiasis (jamur pada kulit), tukak kaki dan tungki
- Jantung dan pembuluh darah: penyakit jantung, gangren pada kaki (luka infeksi yang tidak ditangani secara benar dan cepat akan berlanjut menjadi gangren hingga berujung pada infeksi dan kematian)
Perilaku hidup sehat
bagi penyandang diabetes melitus (Perkeni 2015) adalah memenuhi anjuran:
- Mengikuti pola makan sehat
- Meningkatkan kegiatan jasmani dan latihan jasmani yang teratur
- Menggunakan obat diabetes melitus dan obat lainnya pada keadaan khusus secara aman dan teratur
- Melakukan pemantauan gula darah mandiri (PGDM) dan memanfaatkan hasil pemantauan untuk menilai keberhasilan pengobatan
- Melakukan perawatan kaki secara berkala
- Memiliki kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan tepat.
- Mempunyai keterampilan mengatasi masalah yang sederhana dan mau bergabung denga kelompok penyandang diabetes serta mengajak keluarga untuk mengerti pengelolaan penyandang diabetes melitus
- Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
Propolis untuk
Diabetes Melitus
Kandungan flavonoid yang tinggi dalam British Propolis salah
satunya dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal produksi radikal
bebas dalam tubuh. Pada kondisi diabetes melitus fungsi pertahanan tubuh dalam
menangkal radikal bebas berubah, maka terjadi inefektivitas fungsi menangkal radikal bebas tersebut sehingga
menenentukan peranan penting dalam kerusakan jaringan. Dari penelitian para ahli,
propolis memiliki efek antihyperglikemik pada pasien dengan diabetes melitus
tipe 2 dan propolis memiliki komponen untuk menurunkan gula darah.
WA 0859 3910 9255
WA 0859 3910 9255